Tuesday 10 October 2017

Contoh  Data  Nominal, Ordinal, Rasio dan Interval
1.      Data Nominal
Data nominal untuk memudahkan analisis biasanya dijadikan angka yaitu proses yang disebut kategori. Bilangan yang dipergunakan hanya sebagai lambang/simbol untuk membedakan setiap kategori.Pemberian angka ini hanya sebagai simbol atau tanda saja, tidak berjenjang artinya tidak dapat dikatakan guru laki-laki lebih baik dari perempuan dan sebagainya.
Contoh :
Status perkawinan/marital
- Kawin diberi simbol/lambang 1
- Belum kawin diberi lambang/simbol 2
- Janda/duda diberi lambang/simbol 3


Agama /kepercayaan
- Islam diberi lambang/simbol 1
- Kristen diberi lambang/simbol 2
- Hindu diberi lambang/simbol 3
- Buddha diberi lambang/simbol 4
- Lainnya diberi lambang/simbol 5


2. Data Ordinal
             Data ordinal termasuk data kualitatif yang jenjangnya lebih tinggi dari data nominal. Data ordinal sudah menunjukkan lambang dan jenjang atau tingkatan (rank) lebih besar, lebih kecil. Semakin kecil bilangan semakin jelek dan makin besar semakin bagus, jadi semakin besar bilangan makin tinggi peringkatnya.
contoh :
Tingkat pendidikan
- D4 1
- S1 2
- S2 3
- S3 4

Kualitas pembelajaran
- Sangat baik     5
- Baik         4
- Cukup     3
- Kurang baik     2
- Buruk     1

3. Data Rasio
              Data rasio merupakan jenis data paling tinggi, dapat menyatakan sebagai peringkat, menyatakan jarak, dan mempunyai titik nol sebagai titik mutlak,serta dan dapat dioperasikan secara matematik (dijumlah, dibagi,dikurangi dan dikali).
 Contoh:
Angka pada data rasio dapat menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur.
Jika ada 4 orang pengemudi, A, B, C dan D mempunyai pendapatan masing-masing perhari Rp. 10.000, Rp.30.000, Rp. 40.000 dan Rp. 50.000. 
Bila dilihat dengan ukuran rasio maka; 
pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A. 
Pendapatan pengemudi D adalah 5 kali pendapatan pengemudi A. 
Pendapatan pengemudi C adalah 4/3 kali pendapatan pengemudi B. 
Dengan kata lain, rasio antara; 
pengemudi C dan A adalah 4 : 1,  
pengemudi D dan A adalah 5 : 1,  
pengemudi C dan B adalah 4 : 3. 
Contoh lainnya adalah berat badan bayi yang diukur dengan skala rasio. 
Bayi A memiliki berat 3 Kg,Bayi B memiliki berat 2 Kg dan bayi C memiliki berat 1 Kg.
 Jika diukur dengan skala rasio, maka bayi A memiliki rasio berat badan 3 kali dari berat badan bayi C. Bayi B memiliki rasio berat badan dua kali dari berat badan bayi C, dan bayi C memiliki rasio berat badan sepertiga kali berat badan bayi A, dst. 

4. Data Interval
              Data interval termasuk dalam jenis data kuantitatif, berupa angka, dapat bertingkat/berjenjang, dapat menunjukkan peringkat (makin besar bilangan makin tinggi peringkatnya), bilangan menyatakan jarak (interval), dan titik nol bukan merupakan titik mutlak. Titik nol dinyatakan berdasarkan perjanjian.

 contoh :
Jumlah siswa
- < 500 orang            1
- 500 – 1000 orang     2
- 1001 – 1500 orang   3
- > 1500 orang          4


Luas sekolah
- < 1000 meter²     1
- 1000 – 3000 m²   2
- > 3000 m²          3

No comments:

Post a Comment